Rahasia Dollar

22.11


           Semenjak beberapa bulan terakhir ini nilai mata uang rupiah terhadap dollar melemah. Berdasarkan data dari BCA yang saya lihat via klikbca.com, rate dollar hari ini 2/10/2015 mengalami kenaikan menjadi 14,710 dari sekitar 14,6xx. Kurs dollar ke rupiah hari ini memang  mengalami kenaikan, namun hanya sekitar 100.

Sebagai warga Indonesia, dollar ke rupiah hari ini yang lumayan jauh dari Rp 10,000 menimbulkan rasa was – was dikarenakan hampir sebagian besar produk yang kita gunakan berasal dari luar negeri, seperti gadget. Harganya dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar. Jika anda hanya berpenghasilan rupiah, keadaan ini akan memberatkan anda. Namun jika anda berpenghasilan dollar, keadaan ini tidak berimbas buruk terhadap finansial anda. Malah anda bisa menjual dollar dengan harga yang tinggi.


Lebih parah lagi, keadaan di negeri ini semakin menjadi aneh ketika mereka orang – orang kurang paham menjadi sok tau lalu turun ke jalan atau minimal membanjiri social media dengan berita untuk menurunkan Presiden Jokowi. Memang jika Jokowi turun dollar turun ? lalu semua dapat merasakan kesejahteraan ? Orang – orang macam seperti ini hanya bisa melihat kulit suatu masalah. Atau malah mereka ini enggan melihat sebab dari akibat.

Apa hubungannya dengan dollar ?

Kurs rupiah terhadap dollar yang terus menguat, seperti yang telah saya singgin diatas. Pasti akan berimbas terhadap kehidupan ekonomi negeri ini. Bagaimana tidak ? kita senang sekali menginduk ke dollar. Seakan-akan dollar ini adalah The God of Wealth. Segitu parahnya bukan ?


Dollar, sama persis dengan uang kertas yang ada dibelahan dunia mana saja. Semua itu adalah fiat currency. Yaitu alat tukar yang dikeluarkan oleh suatu negara secara legal tanpa dibackup apapun. Sedangkan nilai instrinsik tidak ada sama sekali karena keabsenan sesuatu yang dapat memberikan “real value”, contohnya adalah logam mulia. Jika suatu negara bangkrut dan akhirnya tidak dianggap sebagai negara. Maka uang kertas yang ada di negara tersebut teromotomatis tidak akan berlaku lagi alias kehilangan nilanya karena negara yang mengeluarkan uang tersebut sudah tidak diakui lagi. Lalu bagaimana mungkin dollar bisa segitu hebatnya ?

Ketika kita melihat sejarah perkonomian dunia, system perekonomian dunia mengalami perombakan beberapa kali. Diberlakukannya standar gold (uang kertas dibackup emas) sampai pada akhirnya muncul kebijakan Presiden Nixon yang dikenal dengan Nixon Shock pada August 15, 1971. Kebijakan ini berbeda drastic dengan Bretton Woods system yang masih melibatkan logam mulia. Kebijakan kali ini menghapuskan standar emas. Jadi uang hanya kertas saja. Pemerhati ekonomi barat lebih sering menyebutnya dengan “out of thin air comes money”.

Setelah kita tau betul bahwa uang hanya fiat currency. Maka cara pandang kita terhadap uang sebagai sumber kekayaan harus kita ganti secara drastic. Kepercayaan kuno bahwa uang adalah segala-galanya akan menciptakan rasa tidak akan pernah puas. Anda dapat 10 milyar, maka 10 milyar taka da artinya. Maka anda ingin 10 Trilyun. Begitu juga dengan pemahaman bahwa uang adalah sumber kebahagiaan. Padahal bahagia adalah sebuah proses neuron yang terjadi di dalam otak kita yang menyebabkan kita merasa bahagia. So what’s the real deal to get rich ? By being rich from within.

Siapapun Presidennya dan siapapun Menteri Ekonominya, jika system perekonomian Indonesia masih seperti ini. Perang antar currency akan tetap berlanjut. Harga US Dollar terhadap Rupiah pasti akan tetap mengalami gejolak naik turun, begitu juga dengan Dollar Australia dan Dollar yang lain.

Bagaimana dengan impor yang ditingkatkan ? Itu bisa meningkatkan Rupiah kita. Ya tapi tetap saja kita hanya berputar – putar ditempat yang sama. Solusi dari menghadapi Dollar adalah dengan menghadapinya dengan “unbeatable value” atau dengan logam mulia. Seperti yang dilakukan China atas ketidakpuasan negara ini terhadap US Dollar. China memutuskan menyimpan Emas sebanyak mungkin untuk melawan US Dollar. Keputusan serupa juga dilakukan oleh Japan. Atau keputusan ekstrim yang harus menghadapi konsekuensi yang ekstrim juga, yaitu dengan menetapkan Gold Standard terhadap currency. Setiap uang kertas yang dikeluarkan harus dibackup  dengan sejumlah emas. Jika berani melakukan ini, suatu negara akan menjadi target operasi seluruh negara dengan alasan yang dibuat-buat. Seperti yang telah dilakukan oleh Muammar Gaddafi. Presiden Soekarno pun juga melakukan hal serupa dengan mendirikan BNI 1946. Namun kebijakan seperti ini ditentang keras oleh mereka para Bankir yang ingin menguasai dunia.

Sumber :
http://www.cheatsheet.com/business/top-10-nations-hoarding-gold.html/?a=viewall

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images